You Never Know How Much I Love You

Title                        :       You Never Know How Much I Love You

Author             :       Haruki

Main Cast       :

  • Park Yeon Ah (OC)
  • Oh Sehun
  • Xi Luhan

Other Cast       :

  • Choi Hyun Mi
  • Kim Hyun So

Genre              :       Romance, Angst, Friendship

Type                :       Series (Chapter)

Rating             :       T

 

 

Cover You Never Know How Much I Love You (3)

Kau membuatku gelisah

Kau membuatku menangis

Setiap hari aku berdoa

Berdoa, agar ada hari dimana kau dapat melihat kearahku

Sulitkah melihatku sebagai seorang wanita?

Kau tahu?

Ini adalah pertama kalinya aku mengenal cinta

Tapi ini pertama kalinya juga aku merasakan sakit

Sakit yang teramat dalam

Cinta itu begitu menyakitkan. . .

 

 

 

Awan hitam mulai berarak, hembusan angin mulai terasa kencang menerpa bumi menerbangkan setiap daun-daun kering yang berserakan, terlihat mulai banyak mahasiswa dari salah satu universitas terkemuka dikorea ‘Korean Universty’ berlomba-lomba berlarian mencari tempat berlindung karena bisa dipastikan sebentar lagi hari akan hujan, terlihat jelas awan yang semakin pekat menutupi langit kota seoul siang ini. Tapi lain halnya dengan seorang yeoja yang masih tetap nyaman terduduk dibawah pohon yang rindang sambil terus berkonsentrasi pada buku yang dibacanya. Wajah cantiknya menunjukan keserisuanya saat membaca, kadang angin menerbangan rambut panjangnya yang terurai bebas.

 

Tes. .tes butiran kecil air mulai turun berjatuhan sedikit demi sedikit menerpa bumi. Kini tetesan-tetesan kecil tersebut mulai berpacu semakin cepat dan semakin banyak jatuh dari langit, hujan telah benar-benar turun siang ini. Yeoja yang sedari tadi serius membaca bukunya tersebut kini mulai terusik dengan limpahan air dari langit tersebut. Dengan cepat-cepat ia membereskan buku-buku yang ada disampingnya, memasukannya dalam tasnya kemudian mulai berlari mencari tempat berteduh.

 

 

Yeon Ah POV

 

Aku mulai berlari dari tempatku mebaca buku tadi, dengan tergesa-gesa aku melangkahkan kakiku memasuki gedung universitas. Aku berlari sambil memeluk erat tasku takut buku-bukuku ikut basah karena hujan ini, tak kupedulikan diriku sendiri yang kini mulai basah.

 

Nafasku terengah-engah ketika aku telah berhasil memasuki gedung universitas. Aku merasa pasokan udaraku semakin menipis karena berlari-lari tadi. Sedikit demi sedikit aku mulai mengatur nafasku, tapi aku rasa ini tak akan mudah. Dia, dia yang membuatku semakin sulit bernafas saat ini, tubuhku menegang, jantungku semakin cepat berdetak, tubuhku seketika terasa dingin hanya dengan melihatnya kini. Seorang namja yang tengah berdiri lurus dihadapanku bersama teman-temanya. Memang aku tahu ia berada jauh lurus didepanku, tapi sebanyak apapun orang yang ada disekitarku, pasti dengan mudah aku dapat menemukannya. Tak heran aku sudah lama mengagguminya, ya, hanya mengaguminya dan aku berharap tidak lebih. Aku rasa ini sudah teramat cukup bagiku. Aku tidak ingin menyukainya atau bahkan lebih fatalnya lagi untuk mencintainya. Itu tidak mungkin, ia tidak mungkin bisa untuk kugapai. Tapi aku rasa aku sudah terlanjur jatuh terlalu dalam, semakin aku mengagguminya semakin besar pula rasaku padanya. Aku sudah mencintainya dan selamamya aku hanya akan bisa mencintainya dalam diam tanpa berani mengungkapkanya, biarlah cinta itu menjadi sebuah sejarah dalam hidupku yang menyedihkan ini.

 

Aku kini masih terdiam seperti orang bodoh melihatnya yang sedang bergurau dengan teman-temanya. Dapat dengan jelas kulihat wajahnya yang tampan yang selama ini mampu membiusku untuk selalu mengagguminya, tatapan tanpa ekspresinya yang membuatku tak mampu berpaling walau hanya sedetik, Senyumnya yang jarang terlihat yang mampu membuatku untuk terus menantikan waktu itu tiba. Senyum yang aku tahu bukan untukku dan bukan pula karenaku. Namja itu, Oh Sehun maafkan aku, aku mencintaimu.

 

‘BRAK’

Bodoh, karena terlalu lama terdiam  memperhatikanya baru saja aku ditabrak seseorang. Semua barang-barang yang kubawa jatuh kelantai, buku-bukuku yang ada didalam tas ikut berserakan dilantai karena memang aku tadi memasukanya dengan asal. Dan hal ini berhasil menarik perhatian mahasiswa lain yang ada disekitar.

“jeongsohamnida. . aku tidak sengaja” ucap seorang yeoja yang tadi menabraku.

Kutatap yeoja itu sejenak, ia yeoja yang cantik.

“gwaechana aku yang salah berdiri ditengah jalan seperti ini” jawabku sambil tersenyum kemudian mulai berjongkok mengambil barang-barangku yang jatuh kelantai.

“biar aku bantu” sambut yeoja itu kemudian langsung membantuku membereskan barang-barangku.

“ah. . gwaechana aku bisa bereskan ini sendiri” tolakku halus dengan senyum sambil terus mengambil barang-barangku.

“anggap saja ini permintaan maafku karena menabrakmu tadi” jawab yeoja itu masih bersikukuh membantuku. Aku lebih memilih mengalah, aku hanya menjawabnya dengan senyuman membiarkanya membantuku. Saat membereskan barang-barangku sedikit kulirik kearah sehun tadi, dan apa yang kulihat kini? Ia tengah menatapku tanpa ekspresi dari kejauhan sana, disaat yang lain telah memalingkan pandanganya dariku. Dengan cepat-cepat kupalingkan wajahku kearah lain.

“nah ini buku-bukumu, sekali lagi jeongsohamnida aku benar-benar tidak sengaja” ucap yeoja tadi kini sambil menyodorkan beberapa buku kepadaku.

“oh . .ne gamsahamnida, untuk kejadian tadi gwaechana” jawabku tersenyum sambil mengambil buku darinya.

“oh. . ne joenum choi hyun mi imnida. Mahasiswi semester 1 jurusan seni. Bangapseumnida” yeoja itu memperkenalkan dirinya kepadaku. Oh jadi yeoja cantik ini bernama hyunmi, nama yang cantik dan manis seperti orangnya. Aku yakin banyak namja yang menyukai yeoja ini, selain cantik ia juga mempunyai senyum yang manis ditambah pula ia yeoja yang ramah.

“Park yeon ah imnida. Mahasiswi kedokteran semester 3. Nado bangapseumnida”

 

*You Never Know How Much I Love You*

 

 

Author POV

 

          Keheningan menyelimuti suatu ruangan disalah satu sudut korean university pagi ini, suatu ruangan yang memang harus dituntut untuk selalu tenang dan hening setiap saat. Ya perpustakaan. Terlihat disalah satu sudut perpustakaan tersebut pemandangan yang cukup kontras. Sepasang sahabat yang sama-sama membaca buku namun yang membuat mereka terlihat kontras adalah ketika salah satu dari mereka membaca bukunya dengan tenang dan serius namun tidak dengan yang satunya, gadis yang satunya terlihat membaca bukunya dengan enggan. Sepasang sahabat tersebut adalah park yeon ah dan kim hyun so, sepasang sahabat yang sangat berbeda kepribadian dan latar belakang. Hyun so seorang yeoja yang populer dan berasal dari keluarga berada berbeda dengan yeon ah yang hanya berasal dari keluarga sederhana, ia hanyalah anak angkat dikeluarganya. Yeon ah hanyalah seorang anak yatim piatu yang diadobsi ditambah lagi sifat tertutupnya, benar-benar sepasang sahabat yang sangat berbeda.

 

Hyun so masih saja membaca bukunya dengan enggan dan kini ia mulai membolak-balikan bukunya malas, air mukanya menunjukan bahwa yeoja itu benar-benar merasa bosan dengan suana perpustakaan yang sangat tenang tersebut. Ia kini mulai melirik sahabatnya yeon ah yang masih saja tetap tenang menikmati buku yang dibacanya.

 

Hyun so mulai menghembuskan nafasnya kasar, yeoja itu benar-benar merasa suntuk disini, ia berfikir kenapa sahabatnya yeon ah sangat menyukai perpustakaan yang baginya sangat membosankan. Yeon ah yang merasakan perubahan sikap dari yeoja yang ada disampingnya itu kini mulai mengalihkan pandangan nya dari buku yang dibacanya.

“kajja kita ketaman saja” ajak yeon ah memecahkan keheningan diantara mereka berdua. Yeoja itu merasa perlu mengajak sahabatnya untuk keluar dari perpustakaan saat ini, yeon ah sudah benar-benar tahu jika saat ini sahabatnya mulai bosan dengan suasana perpustakan yang bagi yeon ah sendiri merupakan suasana yang paling ia suka di universitas besar ini. Pada dasarnya yeon ah memang menyukai suatu ketenangan.

“kajja” balas hyun so dengan muka berbinar.

 

Author POV End

 

 

Yeon Ah POV

 

          “yeon ah” panggil hyun so ketika kami berdua telah berada ditaman.

“ne hyun so-ya waeyo?”  tanyaku sembari duduk disalah satu kursi taman yang berada dibawah pohon yang teduh.

“hey. .hey lihat itu sehun!!” ucap hyun so heboh sambil menunjuk seorang namja yang tengah duduk membaca buku dibawah rindangnya pohon yang terletak tidak jauh dari tempatku dan hyun so berada kini.

 

‘Deg’ hanya mendengar namanya saja membuat jantungku berdetak abnormal dari biasanya. Jantung ini berkerja dua kali lebih cepat setiap mendengar, melihat atau bahkan hanya membayangkannya. Entah seberapa besar pengaruh namja bernama oh sehun itu kepadaku yang jelas aku akan merasa semua yang ada pada diriku bekerja secara abnormal. Kualihkan tatapanku kini menuju arah yang ditunjuk hyun so, dan benar yang dikatakan hyun so namja itu oh sehun. Tubuhku seketika terasa terkunci hanya terpaku untuk menatapnya yang tengah tenang membaca buku, guratan keseriusan yang tengah terpancar dari wajah tampanya membuatku semakin enggan untuk mengalihkan tatapanku kini. Tapi itu tidak berlangsung lama karena sehun tiba-tiba beralih dari posisinya tersebut dan mulai pergi meninggalkan tempat tersebut menuju kearah namja yang tengah memanggilnya. Namja yang kuketahui adalah sahabat sehun mereka sudah seperti saudara dan persahabatan mereka yang populer di universitas ini tidak heran kerena mereka berdua sama-sama flower boy di universitas. Oh sehun dan xi luhan sepasang sahabat yang terkenal akan kekompakkan mereka, meskipun luhan adalah sunbaeku dan sehun. Perbedaan usia tidak menyurutkan rasa persahabatan mereka, malahan hal itu membuat mereka berdua seperti kakak beradik yang terasa sungguh nyata.

 

“DOOR” teriak hyun so mengakagetkanku dan membuat semua lamunanku buyar.

“yak hyun so-ya kau mengagetkanku” ucapku sambil mengelus dada mencoba menetralisir rasa kaget yang disebabkan hyun so.

“hehehe mianhae habis kau melamun saja padahal kan sehun sudah pergi dari tempat tadi tapi pandanganmu masih saja tertuju pada tempat tersebut” aku yang mendengar jawaban dari chinguku ini hanya bisa membalasnya dengan senyuman kemudian mulai membuka buku yang kubawa sedari tadi.

“apa kau tidak berniat mengungkapkan perasaanmu tersebut pada sehun?” tanya hyun so kepadaku. Yah memang hanya hyun so lah yang mengetahui perasaanku pada sehun dan aku rasa hanya dialah yang benar-benar mengerti perasaanku pada namja tersebut.

“Ne?”

“Apa kau tidak berniat menyatakan perasaanmu padanya?”

“hyun so-ya aku tidak menyukainya, aku hanya mengaguminya saja” jawabku dengan senyum miris, memang selama ini aku tidak pernah menyatakan perasaanku pada sehun secara jelas kepada sahabatku tersebut. Aku bahkan selalu menyakal pada diriku sendiri jika aku menyukai oh sehun, karena aku tidak boleh menyukainya, aku tidak boleh menyukai seorang yang jelas tidak mungkin bisa kudapatkan, seorang yang yang fana bagiku, seorang yang hanya mungkin bisa kugapai dalam mimpi dan anganku belaka.

“ne baiklah kau memang tidak menyukainya tapi aku tahu kau mencintainya” aku merasa terskak oleh ucapan hyun so aku tidak bisa membalas ucapannya, semuanya seolah-olah benar sehingga terasa membungkam semua alasan untuk keluar dari bibir ini.

“ayolah yeon ah kau tidak bisa membohongi perasaanmu sendiri, kau mencintai namja itu, kau sudah menyukai namja itu sejak sekolah menengah atas. Yeon ah jangan harap aku tidak tahu semua itu, aku sahabatmu dan aku benar-benar mengenalmu”

“tapi hyun so-ya dia mustahil bagiku, bahkan ia tidak mengenalku” jawabku tertunduk, miris memang mengakui semua hal itu tapi itulah kenyataannya, sehun memang tidak pernah mengenalku, selama ini aku hanya bisa memandanginya dari jauh,mengagumi semua yang ia miliki tanpa berani mengatakanya, jangankan untuk menyatakan hal itu, menatapnya secara dekat saja aku merasa enggan.

“tapi apa kau akan hanya diam saja? Membiarkan perasaanmu semakin terkubur dalam berasama waktu? Membiarkan perasaanmu semakin sakit karena hal itu?”

“gwaechana hyun so-ya. Aku rasa itu yang terbaik, mencintai dalam diam” jawabku masih mencoba tersenyum dalam kata-kata pahit yang kuucapkan sendiri.

“aniya yeon ah, yang kau fikirkan terbaik hanya akan membuatmu semakin terpuruk dalam perasaanmu. Kau tidak bisa berdiam diri terus kau harus mengatakannya. Apapun jawabannya nanti setidaknya akan membuatmu sedikit lega”

“aku takut hyun so-ya”

“tidak ada yang perlu kau takutkan, aku ada disini aku akan membantumu, ne? Jadi katakanlah padanya sebelum semua terlambat dan akan menjadi suatu penyesalan yang dalam bagimu, selagi ada waktu yan tepat untuk mengatakannya maka katakanlah sebelum waktu itu tidak akan terulang lagi pergi meninggalkan kita dalam keterpurukan yang dalam. Aku benar bukan?” jawab hyun so lagi masih meyakinkanku, entah kenapa yeoja ini tiba-tiba bisa mengeluarkan semua kata-kata bijak yang benar keadaannya.

*You Never Know How Much I Love You*

 

 

Author POV

 

Seusai pelajaran jung songsaenim yeon ah langsung berniat pergi keperpustakaan yeoja itu merasa butuh ketenangan, pikirannya benar-benar kacau setelah pembincaraanya dengan hyun so tadi bahkan mata kuliah dari jung songsaenim benar-benar hanya lewat dikepalanya begitu saja.

 

Yeoja itu melenggang sendirian menuruni tangga dari kelasnya menuju ke perpustakaan. Ya yeoja itu kini hanya sendiri karena hyun so setelah pelajaran jung songsaenim dipanggil dosennya tersebut keruangannya karena sahabat yeon ah tersebut terlambat mengumpulkan tugas dari jung songsaenim.

 

Saat menuruni tangga tanpa sengaja ia menyenggol seorang namja yang berlari berlawanan arah denganya. Pikiran yeoja itu benar-benar kacau hingga ia bisa seceroboh itu, hal itu membuat keseimbangan yeon ah oleng dan mulai terhuyung jatuh, tapi untung saja hal itu tidak terjadi karena secara cepat ada tangan kekar yang menahan lengan yeoja tersebut dan otomatis membuat yeon ah memeluk namja yang menyelamatkanya tadi. Pemandangan tersebut jelas-jelas menarik perhatian setiap orang yang tengah berada ditangga, semua mata tertuju pada mereka berdua yang tengah berpelukan kini.

 

Yeon ah menyadari posisinya kini yang tengah memeluk namja yang tidak ia ketahui karena memang kejadian tadi berlangsung secara cepat. Yeoja itu cepat-cepat melepaskan tubuhnya dari pelukan namja tersebut.

“ga.. gamsahamnida” ucap yeon ah tertunduk tanpa berani menatap siapa namja yang telah menolongnya tersebut.

“gwaechana, seharusnya aku meminta maaf padamu karena kecerobohanku yang berlari-lari ditangga tadi hampir membuatmu celaka” jawab namja itu merasa bersalah,ternyata namja itu adalah orang yang menyenggol yeon ah.

“ah. . ani akulah yang ceroboh karena berjalan sambil melamun, jeongsohamnida” balas yeon ah masih tanpa menatap namja yang ada didepanya tersebut kemudian mulai membungkuk meminta maaf.

“hahaha aku rasa kita berdua sama-sama salah, oh ne . . luhan imnida” namja itu mulai menyodorkan tanganya sebagai ungkapan perkenalanya. Yeon ah yang mendengar siapa nama namja yang berada dihadapanya kini merasa sangat terkejut mengetahuinya, namja itu xi luhan sahabat dari oh sehun namja yang tengah difikirkan yeoja tersebut hingga hampir saja mencelakakan nyawanya sendiri. Yeon ah kini langsung mendongak menatap namja didepannya untuk memastikan apakah pendengarannya tidak salah.

 

Kini pandangan yeon ah dan luhan bertemu satu sama lain dan untuk pertama kalinya yeoja itu mendongakan kepalanya sedari tadi. Tapi kejadian itu tidak berlangsung lama karena sang yeoja mulai menundukan kepalanya kembali. Berbeda dengan luhan yang kini masih saja menatap yeoja yang baru saja ditolongnya tersebut tanpa berkedip. Dunia seolah-olah berhenti saat itu juga, saat luhan menatap wajah yeoja tersebut untuk pertama kalinya. Hatinya merasakan sesuatu yang berbeda ketika dapat dengan jelas menatap wajah cantik yeoja yang ada didepanya kini.

“neomu yeppoda” guman luhan tanpa sadar masih tanpa mengalihkan pandanganya pada yeon ah yang tengah tertunduk didepanya.

“ne?” tanya yeon ah terkejut merasa tak percaya atas apa yang barusan didengarnya secara langsung.

“ah. . an.. aniya hahaha” jawab luhan sambil tertawa garing ketika ia telah kembali sadar akan perilaku bodohnya barusan. Yeon ah pun hanya mengaguk mengerti.

“jadi siapa namamu?” tanya luhan lagi kepada yeon ah.

“park yeon ah imnida, bangapseumnida” jawab yeon ah masih dengan menunduk menyembunyikan wajah cantiknya dari namja yang ada dihadapannya kini dan mulai membungkukan badanya sedikit sebagai tanda hormat kepada sunbaenya tersebut.

“nado bangapseumnida” balas luhan kemudian ikut menunduk.

“emh mianhamnida aku rasa aku harus segera pergi dari sini. Annyeong” yeon ah tanpa seijin luhan langsung berbalik pergi menuruni tangga kembali.

“chakkaman” ucap luhan tanpa sadar sambil menarik lengan yeon ah mencegah yeoja tersebut semakin meninggalkannya.

“ne?”

“aku belum tahu, kau kuliah jurusan apa?”

“kedokteran semester 3” jawab yeon ah dengan sedikit tersenyum kemudian mulai membungkukan badanya lagi sebagai ungkapan bahwa ia benar-benar tidak bisa berlama-lama ditempat itu.

“Josimae” (hati-hati) luhan kini sedikit bertriak pada yeoja yang baru saja ditolongnya tersebut, sedangkan yeoja yang diperlakukan seperti itu hanya tetap diam tertunduk sambil menuruni tangga.

 

*You Never Know How Much I Love You*

 

 

Yeon Ah POV

 

Aku merasa hari ini adalah hari yang sangat memusingkan sekaligus hari yang sangat mengejutkan bagiku. Ucapan hyun so yang menyuruhku untuk mengatakan perasaanku secara langsung pada sehun dan juga pertemuan yang tidak terdugaku dengan luhan sunbae yang notabenya adalah sahabat sehun. Entah keberuntungan atau apa aku bertemu dengan luhan. Aku tidak tahu harus bersyukur atau bagaimana dengan pertemuan tersebut tapi yang kurasakan bahwa aku tidak siap untuk secara langsung berhubungan dengan orang terdekat oh sehun.

 

Kujatuhkan kepalaku diatas buku yang sedari tadi hanya menjadi pajangan bagiku. Semua hal ini terasa memusingkan bagiku. Kupejamkan mataku mencoba mencari ketenangan dari suasana perpustakaan ini.

“yeon ah ternyata benar kau disini” belum sempat aku mendapatkan ketenangan, sebuah suara nyaring yang familiar ditelingaku membuatku membuka mataku. Aku mulai mengangkat kepalaku memastikan apa benar tebakanku pada orang yang baru saja memanggilku tadi. Kulihat sebuah senyuman yang sedikit menyebalkan bagiku, dan bingo tebakanku benar, orang itu hyun so.

“hey kajja ikut aku sekarang juga” ucap hyun so lagi kali ini dengan menarik lenganku

“eoddiga?”

“menyelesaikan masalahmu”

“musun suriya?” tanyaku tidak mengerti maksud dari ucapan hyun so.

“sudah ikut saja, kajja” akupun kini hanya bisa menurutinya. Kuikuti langkah kaki yeoja yang ada didepanku kini dengan malas, sebenarnya apa maksud dari yeoja satu ini. Aku benar-benar tidak bisa berfikir hari ini.

 

Kini langkah kaki kami berdua terhenti disalah satu taman universitas yang letaknya dekat dengan perpustakaan, aku kini menatap hyun so pertanda tak mengerti mengapa yeoja tersebut mengajaku kemari.

“selesaikan masalahmu sekarang juga dan itu akan membuatmu lega” ucap hyun so sambil menatapku penuh dengan senyum yang tulus. Aku yang tidak mengerti maksud dari ucapanya kini hanya bisa membalas tatapannya dengan bodoh.

“dia” ucap hyun so lagi kini dengan melirik sesuatu, akupun hanya bisa mengikuti arah tatapanya tersebut. Oh sehun? Apa maksud dari yeoja ini?

“katakan padanya yeon ah”

“ani. . hyun so-ya kau bercanda? Aniya. . aku tidak bisa” aku kemudian langsung berbalik mencoba pergi dari tempat ini tapi itu semua terlambat karena dengan cepat hyun so menyambar tanganku dan menariku kearah sehun berada.

“semua akan baik-baik saja tenanglah” hyun so tersenyum padaku mencoba menenangkanku saat ini.

“hyun so-ya aku tidak bisa jebal” aku berusaha menolak semua ini namun percuma saja hyun so benar-benar tidak menghiraukanku.

 

“sehun-ssi” ucap hyun so kini dengan posisi tepat didepan sehun yang tengah duduk dikursi salah satu taman ini. Sehun yang merasa dipanggilpun kini mulai mengalihkan pandangan pada buku yang dari tadi dibacanya, sedangkan apa yang bisa kulakukan aku hanya mampu tertunduk lemas dibelakang hyun so. Ingin rasanya aku berlari pergi dari sini meninggalkan situasi yang terasa seperti membunuhku ini, namun apa daya itu semua percuma, hyun so terus menggegam tanganku erat serta aku sudah terlalu beku dengan suasana sekarang.

“ne? Kau bicara padaku?” tanya namja itu datar pada hyun so.suara namja itu benar-benar membuatku semakin kacau.

“memang yang ada ditaman ini bernama oh sehun ada berapa orang?” tanya hyun so balik tidak kalah datarnya, tuhan ingin rasanya aku menghentikan waktu saat ini juga dan berlari meniggalkan tempat ini.

“memang aku mengenalmu? Sebentar. .kau kim hyun so kan ? mahasiswi kedokteran. Apa kau salah satu dari penggemarku? Hah. . selalu saja mengganggu. Apa kalian tidak bosan mengikutiku terus. Aku tidak ada waktu untuk tindakan konyol kalian.” Jawab sehun dingin kemundian kembali mengalihkan pandanganya dari bukunya. Sudah cukup semua hal ini mustahil untuk kulakukan, aku sudah tahu jawaban namja ini. Aku kini berusaha berbalik untuk pergi dari tempat terkutuk ini, tapi hyun so kembali menahanku untuk tetap bertahan ditempat ini.

“oh sehun aku tidak mengira rasa percaya dirimu itu tinggi sekali. Kau perlu tahu dari awal bahwa Aku bukan salah satu penggemarmu. Aku hanya mengantarkan temanku ini, ada hal yang ingin ia bicarakan padamu” ucap hyun so mencoba bersabar, aku tahu yeoja itu paling benci diperlakukan seperti tadi, dan oh tuhan apa yang harus kulakukan kini. Hyun so mulai mendorongku untuk lebih maju, dan dapat dengan sedikit aku melihatnya dari ekor mataku namja itu mulai menatapku datar.

 

“. . . se . .sehun-ssi a . a. .aku. .”

“oppa. .mianhae aku terlambat” ucapanku terpotong oleh seorang yeoja yang tiba-tiba datang kearah kami sambil berlari. Hal itu membuat arah pandangan kami bertiga menuju keyeoja tersebut.

“gwaechana, hey kau berlari sampai terengah-engah seperti itu?” ucap sehun kemudian berjalan menghampiri yeoja tersebut yang telah berada disampingku. Untuk pertama kalinya aku melihat sehun tersenyum kepada yeoja.

 

Duniaku terasa berhenti seketika aku melihat kini sehun mengacak rambut yeoja tersebut, yeoja yang tak asing bagiku, wajah cantik yang familiar bagiku. Badanku teras lemas tak sanggup lagi untuk berdiri lagi, mataku memanas melihat pemandangan ini.

“oh. .kau yeon ah eonni kan?” Tanya yeoja itu ketika telah menyadari keberadaanku diantara mereka. aku hanya bisa berusaha tersenyum menahan air mata yang serasa ingin keluar dari tempatnya. Aku yakin, sangat yakin sekarang, tebakanku benar yeoja itu ‘choi hyun mi’ yeoja yang menabraku kemarin.

“oppa apakah kalian sudah saling mengenal?” tanya hyun mi pada sehun. Namja itu hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawabanya, ya memang sehun tidak mengenalku dan tidak pernah sama sekali mengenalku.

“baiklah, oppa perkenalkan dia park yeon ah, mahasiswi kedokteran semester tiga. . dan yeon ah eonni dia, namja yang ada disampingku ini namanya oh sehun mahasiswa seni semester tiga juga, sekaligus kuperkenalkan dia juga sebagai namjachinguku” jawab hyun mi riang kemudian menunduk.

 

Hatiku terasa hancur seketika mendengarnya, suatu fakta yang menyakitkan. Wajahku memanas, air mataku terasa sudah tak bisa kutahan lagi. Aku ingin menangis saat ini juga, kumohon ini semua tidak benar, aku harap semua yang kudengar ini salah, aku ingin menangis tapi aku tidak boleh menangis dihadapan mereka.

 

          *TBC*

Aku recomen ini karena aku suka banget sama karakter para tokoh utamanya, dan jalan ceritanya juga ga pasaran. Kalo kalian penasaran silahkan kunjungi.

https://okuchanworld.wordpress.com

Jadilah reader yang baik dengan meninggalkan comment stelah baca.

I Hate Sinders and Plagiators

44 comments

  1. Kasihan cinta yeon ah tidak terbalaskan sama sekali :(, dingin bnget sikap sehun. Keren ffnya chingu :D.

    Like

  2. wah bagus nih ff, tapi aku sempet binggung di awal2 sama karakternya hahaha soalnya ada 3 cewe disini hehehe tapi lama kelamaan jadi ngerti juga sih hahaha ohiya, itu cewe di posternya anak akb yah? hehehe mirip soalnya

    Like

  3. cinta tak terbalas,,,,sungguh menyakitkan.
    sehun kenapa galak bgt sih jadi cowok,,,tau gitu yeon ah mending sama luhan aja.
    hehe…..sua ngarang sendiri nih.aku ijin baca ya.

    Like

  4. tuh..kan bener tebakanku…kayaknya ada apa2 nya dech pas Hyunmi lagi bantu Yeon Ah tiba2 sehun melihat ke arah situ…
    kasian Yeon Ah…sabar ya…mendingan kamu sama Luhan aja dch yg belum ada yg punya…kekke

    Like

  5. Ff.y boleh2 .. knpa sedih mulu unnieee?? .. udahh si yeonah with lugee aj .. tp klo msh strong sm sehuuuunn .. dahh kesiniin aja lugeee nyaa nae siapkooo nmenin lugeee oppa #hueek #abaikan TT.TT .. NEXXXXXTT UNNNNNIEEE !!!!!! HWAITINGGGGG ^^

    Like

  6. Yahh kalian jangan salah sangka, ini buka fanfic aku, noh liat nama authornya beda…
    Aku cuma recomendasiin aja ff yg menurut aku bagus, ff ini udah sampe Chap 12. Klik aja link yg ada di bawah ffnya, itu blog pribadi authornya…
    Makasih ya udah baca dan comment, klo authornya tau pasti seneng liat comment kalian 😀

    Like

  7. i hope this is not sad story . knp suka sekali sad sih thor . duh nyesek taukk gak huhu . tp keren sih ceritanya . hihihi

    Like

  8. yeon ah kasian banget ternyata sehun udh punya pacar:( . Mendingan yeon ah sama luhan aja *plak* kan cokok bgt *di gebuk readers* si hyun so juga dateng nya ga tepat-_- jadi penasaran banget, keep writing ya eon~ hwaiting~!!

    Like

  9. Ugh, kejam banget si Sehun.
    Dia ternyata udah punya yeojachingu..
    Aduh, jadi kasihan sama Yeonah..
    Lanjut ya thor…

    Like

  10. Ga bisa byangin klu gue jdi yeon ah pasti remuk bnget pas tau namja yg disukain udaj pnya YC .. Kyaknya luhan suka sama yeon ah kyaa fighting

    Like

  11. wah, jadi ni rekomendasi ya saengi.. aku kirain ni ff baru kamu..
    oke deh.. nanti kalau ada waktu pasti di kunjungi n d baca ff’ny.. 🙂

    makasih ya udah mau rekomendasikan… 😉

    Like

  12. kasihan banget yeon ah cintanya bertepuk sebeah tangan..
    sumpah ngerasain cinta bertepuk sebelah tangan tuh sakit banget.
    apa lagi kalu cowoknya kagak ngerespon wahh malah sakitnya double dehh #curhatsebentar
    sabar ya yeon ah suatu saat nanti sehun pasti sama kamu kok..
    oke eonni next chapternya.. keren..keren

    Like

  13. Aduh maaf ya , aku baru komen sekarang . Soalnya aku baru masa2 ospek. Jadinya gak ada waktu , pulangnya malem terus , jadi gak sempet buka internet.
    Tapi aku tetep suka kok sama ceritanya , aku suka banget sama cerita tentang cinta segitiga gitu.

    aduhh kenapa sih sehun mesti udah punya pacar segala ?
    yeon ah yang sabar yah , mungkin ntar Luhan bisa jadi pengganti Sehun ….

    Like

  14. unnie ini kenapa masalahnya sama kaya yg mirror mirror???
    Kenapa si sehun selalu udah punya pacar coba???
    Aku penasaran sama next nya
    Aku ngedukung sehun yeon ah deh
    Hehehe
    Ff yg ada di wp ini seru seru lah
    Bikin greget

    Like

  15. hahhh kenapa ya ceweknya selalu tertindas disini dan sehun selalu diatas angin
    kalo cerita sad itu emang bikin nyesekkk tapi bagus bagus makanya tetep suka

    Like

  16. Pingback: Japonia
  17. Yaaah Sehun udah punya pacar..
    Kenapa aku jadi ikut nyesek ya baca Sehun uah punya pacar..
    Kasian Yeon Ah, Yeon Ah sama Luhan aja author..
    Next chapter buat Sehun suka sama Yeon Ah dong author hehe, tapi Yeon Ahnya udah sama Luhan..
    Ditunggu next chapternya author

    Like

  18. Aku lebih setuju luhan sama yeon ah dari pada sama sehun
    Sehun dingin banget gila kaya es
    Ff nya keren thor
    Ditunggu kelanjutan nya ya
    Keep writing

    Like

Leave a comment